ISLAM
SEBAGAI OBYEK KAJIAN DAN PENELITIAN
(MEMAHAMI
KARAKTER
OBYEK
PENELITIAN AGAMA, SOSIAL, BUDAYA)
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metodologi Studi Islam
Dosen Pengampu: Drs. Ma’mun Mu’min,
M. Ag
Oleh:
1.
Anik Mardliyah (1310110427)
2.
Vina Nailul
Farikh (1310110428)
3.
Riyanti Afidah (1310110429)
4.
Shalahuddin
Muzaki (1310110430)
JURUSAN
TARBIYAH PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
KUDUS
2013
I.
PENDAHULUAN
Penelitian Agama sudah dilakukan
beberapa abad yang lalu, namun hasil penelitiannya masih dalam bentuk aktual
atau perbuatan saja belum dijadikan sebagai ilmu. Setelah bertambahnya
gejala-gejala agama yang berbentuk sosial dan budaya, ternyata penelitian dapat
dijadikan sebagai ilmu yang khusus dalam rangka menyelidiki gejala-gejala agama
tersebut.
Perkembangan penelitian Agama pada
saat ini sangatlah pesat karena tuntutan-tuntutan kehidupan sosial yang selalu
mengalami perubahan. Kajian-kajian agama memerluka relevansi dari kehidupan
sosial berlangsung, permasalahan-permasalahan seperti inilah yang mendasari
perkembangan penelitian-penelitian Agama guna mencari relevansi kehidupan
sosial dan agama.
II.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian obyek penelitian?
2. Bagaimanakah Islam sebagai obyek
kajian dan penelitian?
III.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah apa yang
akan diselidiki dalam kegiatan penelitian.
Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010:
12), obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia.
Apabila dilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian kualitatif menurut
Spradley disebut social situation atau situasi social yang terdiri dari tiga
elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity)
yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2007: 49)[1]
2. Islam sebagai Obyek Kajian dan
Penelitian
Secara metodologis agama harus
dijadikan fenomena riil, walaupun agama itu bersifat abstrak. Taufik Abdullah
menyatakan agama sebagai sasaran kajian dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:
a. Agama sebagai doktrin, yaitu
pemahaman manusia terhadap doktrin-doktrin agama.
b. Dinamika dan struktur masyarakat
yang dibentuk oleh agama, yaitu agama dalam kehidupan sosial dan dinamika
sejarah.
c. Sikap masyarakat pemeluk terhadap
doktrin, yaitu usaha untuk mengetahui corak penghadapan masyarakat terhadap
symbol dan ajaran agama.[2]
Pendapat serupa juga diungkapkan
oleh Moh. Nur Hakim bahwa tidak semua aspek agama, khususnya islam dapat
menjadi obyek studi. Dalam konteks khusus studi Islam, ada beberapa aspek dari
Islam yang dapat menjadi obyek studi, yaitu:
a. Islam sebagai doktrin agama
Islam sebagai doktrin agama dari
Tuhan yang kebenarannya bagi para pemeluknya sudah final, dalam arti absolut,
dan diterima secara apa adanya.
Agama
sebagai elemen yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia dapat dilihat
dari dua segi yakni, dari segi isi dan dari segi bentuknya. Dari segi isinya,
agama adalah ajaran atau wahyu Tuhan yang dengan sendirinya tidak dapat
dikategorikan sebagai kebudayaan. Sedangkan dari segi bentuknya agama dapat
dipandang sebagai kebudayaan batin manusia yang mengandung potensi psikologi
yang mempengaruhi jalan hidup manusia. Dengan demikian, yang dapat
diteliti adalah pada bentuk atau praktik yang tampak dalam kehidupan sosial,
yang dipandang sebagai kebudayaan batin manusia.[3]
Penelitian
dapat dilakukan pada bentuk pengamalan dari ajaran agama tersebut, misalnya
kita dapat meneliti tingkat keimanan dan ketaqwaan yang dianut masyarakat.
Selain itu penelitian agama juga dapat dilakukan dalam upaya menggali
ajaran-ajaran agama yang terdapat dalam kitab suci serta kemungkinan
aplikasinya sesuai dengan perkembangan zaman.[4]
b. Sebagai gejala budaya
Berarti seluruh apa yang menjadi
kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhadap
doktrin agamanya.
Contoh: Orang tentu sepakat bahwa lahirnya teologi Syi’ah,
Khowarij, dan Aswaja sebagai produk dari pertikaian politik. Tauhidnya memang
asli dan satu, tetapi anggapan bahwa Ali sebagai imam dan semacamnya adalah
produk perbedaan pandangan politik. Jadi, pergeseran perkembangan masyarakat
dapat mempengaruhi pemikiran keagamaan.[5]
c. Sebagai interaksi sosial
yaitu membahas tentang realitas umat
Islam.
Contoh: Interaksi antara orang-orang yang beragama Islam
yang menggunakan norma-norma Islam, termasuk penelitian keislaman. Demikian
juga pengamatan terhadap para pemeluk Islam dalam interaksinya dengan para
pemeluk agama lain. Bagaimana mereka memahami dan mengekspresikan nilai-nilai
Islam dalam interaksi antara pemeluk agama-agama yang berbeda. Itu semua dapat
menjadi sasaran penelitian agama. Dalam hal ini meneliti Islam sebagai gejala
sosial.[6]
IV.
KESIMPULAN
1. Obyek penelitian adalah apa yang
akan diselidiki dalam kegiatan penelitian.
2. Islam sebagai obyek kajian dan
penelitian memiliki 3 aspek yang dapat menjadi obyek studi, yaitu agama, sosial
dan budaya.
a. Dalam obyek penelitian agama, Islam
merupakan doktrin agama yang kebenarannya bagi para pemeluknya sudah final.
b. Dalam obyek penelitian sosial, meneliti
tentang interaksi umat Islam dengan umat Islam, atau umat Islam dengan umat non
Islam.
c. Dalam obyek penelitian budaya,
seluruh apa yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk
pemahaman orang terhadap doktrin agamanya.
V.
PENUTUP
Alhamdulillah pemakalah panjatkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.
Pemakalah
menyadari bahwa sebagai manusia biasa pasti tidak luput dari segala kesalahan
dan kekeliruan. Maka apabila di dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan, pemakalah mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
untuk kesempurnaan/perbaikan makalah ini.
Demikianlah makalah yang dapat pemakalah susun, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Amin Yaa Robbal
‘alamin..
[1]
Andi Prastowo, Metode Penelitian,
Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2011, Hlm. 199.
[2]
Ngainun Najib, Pengantar Studi Islam, Gre Publishing, Yogyakarta, Hlm. 6.
[3]
Abuddinnata, Metodologi Studi Islam, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1998,
Hlm. 122.
[4]
Abdullah Yatimin, Studi Islam Kontemporer, Sinar Grafika Offest, Jakarta, 2006,
Hlm. 217.
[5]
Drs. H.M. Atho’ Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, 1998, Hlm. 17
[6]
Drs. H.M. Atho’ Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, Hlm. 18.
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Najib, Ngainun. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: Gre Publishing.
Abuddinnata. 1998. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Yatimin, Abdullah. 2006. Studi Islam Kontemporer. Jakarta: Sinar
Grafika Offest.
Mudzhar, Atho’. 1998. Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan
Praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar